Jaga Kredibilitas Pelabuhan, PPOP Jaya Minta KSOP Tindak Tegas Oknum Tak Resmi Naik Kapal Tanpa Izin

- Pewarta

Tuesday, 5 August 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maritim Indonesia — Sejumlah petugas operasional pelayaran yang tergabung dalam Paguyuban Petugas Operasional Pelayaran (PPOP) Jaya mendatangi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok, Senin (4/8), guna menyampaikan aspirasi sekaligus menuntut tindakan tegas terhadap oknum yang diduga kerap naik ke kapal asing tanpa tugas resmi dan bahkan diduga melakukan tindakan yang tidak pantas terhadap awak kapal.

Aksi tersebut mencerminkan keresahan serius dari para agen pelayaran terhadap tindakan oknum yang dinilai merusak citra dunia pelayaran nasional dan mengganggu hubungan baik dengan mitra internasional.

“Kami menyampaikan keresahan agen-agen kapal terhadap keberadaan oknum yang beberapa kali naik ke kapal asing, padahal tidak dalam tugas resmi,” tegas Agus Herianto, Wakil Ketua PPOP Jaya, seusai pertemuan dengan pihak KSOP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

PPOP Jaya sendiri merupakan wadah yang menaungi para petugas lapangan perusahaan pelayaran, berada di bawah naungan DPC Indonesia National Shipowners’ Association (INSA) Jaya. Sekitar sepuluh orang anggota PPOP Jaya datang secara langsung dan meminta untuk bertemu langsung dengan Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, Heru Susanto.

Meski pertemuan tidak berlangsung langsung dengan Kepala KSOP, mereka difasilitasi oleh Kepala Seksi Penindakan setelah diarahkan oleh petugas.

Agus menyatakan bahwa kejadian tersebut bukan kali pertama dilaporkan. Bahkan, laporan mengenai oknum bersangkutan telah disampaikan sebanyak dua kali, namun peristiwa serupa masih terus terjadi.

“Sudah dua kali kami laporkan, tapi tetap terjadi. Ini mengganggu dan menurunkan kepercayaan pihak kapal asing kepada kami,” tegasnya.

Menurutnya, insiden ini membuat agen kapal dalam posisi yang sulit, karena dianggap lalai oleh pemilik kapal luar negeri.

“Sebagai garda terdepan pelayaran, kami wajib menjaga integritas dan profesionalisme. Jika ini terus dibiarkan, maka yang dirugikan bukan hanya agen, tapi juga reputasi pelabuhan Indonesia,” ujarnya.

Dari pertemuan tersebut, PPOP Jaya mendapatkan informasi bahwa laporan terkait dua oknum itu telah diteruskan ke tingkat pusat, yakni Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla). Meski begitu, PPOP menegaskan akan tetap memantau perkembangan kasus tersebut.

“Kami menghargai respons KSOP, tapi kami akan terus memantau. Jika tidak ada tindak lanjut dan aksi serupa masih terjadi, kami akan kembali menyampaikan aspirasi kami,” pungkas Agus Herianto.

KSOP Priok Tanggapi Tegas: Kami Tidak Akan Lindungi Oknum

Menanggapi hal tersebut, Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, Heru Susanto, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir pelanggaran apapun yang dilakukan oleh pegawainya.

“Apabila terdapat pelanggaran serupa di kemudian hari, kami mendukung agar oknum tersebut ditindak sesuai hukum dan diserahkan kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini Polres Pelabuhan,” tegas Heru.

Heru juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah tegas terhadap kasus yang dilaporkan oleh PPOP Jaya.

“Kami sudah melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan dan menjatuhkan sanksi berupa hukuman disiplin berat. Langkah ini juga telah kami laporkan dan teruskan ke Kantor Pusat, Ditjen Hubla, selaku pembina kepegawaian,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa langkah ini dilakukan sebagai pembelajaran agar tidak terjadi lagi pelanggaran serupa.

“Kami ingin menjaga marwah pelabuhan Indonesia sebagai etalase layanan logistik dan pelayaran internasional. Tidak boleh ada celah bagi oknum yang menyalahgunakan kewenangan,” tutup Heru.

PPOP Jaya berharap agar ke depan, koordinasi antara pemangku kepentingan pelabuhan dan asosiasi pelayaran dapat terus diperkuat untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, aman, dan profesional.

“Kami bukan sedang menuntut dengan emosional, tapi menjaga kredibilitas pelabuhan adalah kepentingan bersama. Jangan biarkan pelabuhan kita tercoreng oleh ulah segelintir oknum,” kata Agus Herianto menegaskan.

Langkah tegas dari KSOP ini diharapkan dapat menjadi peringatan keras bagi siapapun yang mencoba menyimpang dari aturan dan integritas pelayanan pelabuhan. (ire djafar)

Berita Terkait

IPC TPK Catat Kinerja Keberlanjutan Positif, Raih Dua Penghargaan ICS Award 2025
KN Antares Disnav Sabang Salurkan Bantuan dan Lakukan Evakuasi Korban Banjir di Aceh
ASDP Hadir untuk Sumatera: Bergerak Bersama untuk Pulihkan Harapan
Gerbang Industri Otomotif Nasional Makin Melaju ke Pasar Global, Ekspor CBU Capai 318 Ribu Unit
Tito Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana pada Momentum Nataru 2025
Tanggap Bencana, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera dan Aceh
Bencana Sumatra: Kemenhub Perkuat Penanganan, Pelabuhan Singkil Tampung Warga Mengungsi
Pelindo Solusi Digital Luncurkan RCSA AI: Tonggak Pertama Transformasi Manajemen Risiko Berbasis AI di Pelindo

Berita Terkait

Tuesday, 2 December 2025 - 06:48 WIB

IPC TPK Catat Kinerja Keberlanjutan Positif, Raih Dua Penghargaan ICS Award 2025

Tuesday, 2 December 2025 - 06:30 WIB

KN Antares Disnav Sabang Salurkan Bantuan dan Lakukan Evakuasi Korban Banjir di Aceh

Tuesday, 2 December 2025 - 06:18 WIB

ASDP Hadir untuk Sumatera: Bergerak Bersama untuk Pulihkan Harapan

Tuesday, 2 December 2025 - 02:23 WIB

Gerbang Industri Otomotif Nasional Makin Melaju ke Pasar Global, Ekspor CBU Capai 318 Ribu Unit

Tuesday, 2 December 2025 - 02:17 WIB

Tito Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana pada Momentum Nataru 2025

Berita Terbaru