maritimindonesia.co — Untuk memecah kepadatan para pemudik pengguna sepeda motor yang ingin ke Pulau Sumatera pada Angkutan Lebaran (Angleb) 2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) terus mematangkan persiapan pengoperasian Pelabuhan Ciwandan Banten.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi kepada pihak-pihak terkait guna melancarkan perjalankan para pemudik, salah satu yang akan dilalui pengendara motor dan angkutan logistik baik menuju ataupun keluar dari Pelabuhan Ciwandan.
Di antaranya berkoordinasi dengan pihak terkait mulai akses jalan kepelabuhan, penataan area keberangkatan, dermaga, kapal pengangkut, keamanan, dan lainnya.
“Pada lintasan Ciwandan-Bakauheni akan dilayani sebanyak 12 kapal RoRo, sedangkan lintasan Ciwandan – Panjang akan dilayani oleh tiga kapal milik PT. Pelni dan PT ALP,” kata Dirjen Hendro di Jakarta, Sabtu (8/4).
Lehih jauh dijelaskan, nantinya akan dialokasikan sebanyak lima dermaga di Pelabuhan Ciwandan dengan rencana 24 trip/hari. Sementara itu, dermaga yang beroperasi di Pelabuhan Merak sebanyak tujuh dermaga yang akan dilayani dengan total 65 kapal RoRo.
Menurut Dirjen Hendro kendaraan Roda 4 dan bus nanti akan menggunakan Pelabuhan Merak untuk arus mudik dan Bakauheni untuk arus balik, terpisah dengan kendaraan Roda dua dan truk agar tidak terlalu padat.
“Kami ingin tegaskan di sini, Pelabuhan Ciwandan bukan alternatif, tapi akan beroperasi bersamaan dengan pelabuhan penyeberangan lainnya selama mudik lebaran, khususnya bagi pengguna sepeda motor dan truk logistik. Di sana akan dilayani dengan lintasan Ciwandan-Bakauheni untuk arus mudik dan Ciwandan-Panjang untuk arus mudik-balik,” tegasnya.
Pada kesempatan terpisah, pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), Ilham Malik mengapresiasi rencana Pemerintah dalam pendistribusian layanan penyeberangan untuk kendaraan roda dua dan logistik bahan pokok (truk), yang akan dialihkan dari Pelabuhan Merak, ke Pelabuhan Ciwandan, Banten yang akan melayani menuju Pelabuhan Panjang, Lampung.
“Kendaraan roda dua membutuhkan distribusi pembebanan ke penyeberangan di luar pelabuhan ASDP yakni Merak dan Bakauheni demi meminimalisir antrean,” tuturnya.
Namun, untuk tercapainya efektif dan efisiensi layanan melalui jalur Ciwandan – Panjang, maka harus dipastikan kesiapan rekayasa lalu lintas terpadu selama Angkutan Lebaran, di kawasan Ciwandan dan Panjang agar tidak terjadi antrean.
Menurutnya, rekayasa lalu lintas baik di Kawasan Pelabuhan Merak, Bakauheni, Panjang, dan Ciwandan harus dikendalikan sepenuhnya oleh pihak Kepolisian.
Di mana, lanjutnya, untuk menjamin kelancarannya tersebut, Polri dapat melakukan pemodelan komputerisasi untuk mengetahui sebaran volume lalu lintas yang akan diterapkan saat masa mudik nanti.
“Dengan demikian, diskresi di lapangan dapat diambil jika memang ada kondisi force majeure, di luar analisis maksimum impact yang sudah disimulasikan dengan sistem komputerisasi visim maupun visum,” pungkas Ilham. (red)
idj / idj