Maritim Indonesia – Jakarta International Container Terminal (JICT) terus menunjukkan kinerjanya sebagai terminal peti kemas tersibuk di Indonesia. Sepanjang tahun 2024, JICT telah menangani lebih dari 2 juta TEUs ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok, dan tren ini diprediksi terus meningkat pada 2025.
Momentum ini diperkuat dengan kedatangan kapal baru (maiden voyage) CMA CGM Kauri, yang menandai ekspansi layanan pelayaran internasional. Kapal ini berperan penting dalam menghubungkan pelabuhan di Tiongkok Utara dan Filipina dengan Indonesia melalui JICT.
Direktur Utama JICT, Ade Hartono, menyatakan bahwa kehadiran CMA CGM Kauri mencerminkan meningkatnya kepercayaan pelanggan terhadap layanan terminal ini.
“Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas layanan baru dari CMA CGM Kauri. Semoga JICT terus dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa kami,” ujar Ade dalam seremoni penyambutan kapal di Dermaga Utara JICT, Tanjung Priok, Kamis (6/2).
Sebagai bentuk peningkatan layanan, JICT juga berkomitmen mempersingkat waktu sandar kapal (port stay) dengan menghadirkan berbagai peralatan modern.
“Kami akan menambah crane baru dengan spesifikasi super post panamax, lima unit e-RTGC (alat bongkar muat lapangan), serta armada truk baru. Ini adalah bagian dari komitmen JICT dalam menghadirkan pelayanan yang lebih cepat dan andal,” kata Ade.
Komitmen ini juga sejalan dengan program Pelindo dalam membangun ekosistem maritim nasional yang terintegrasi dan berstandar internasional.
Sementara itu, Kapten CMA CGM Kauri, Sviatoslav Getta, mengapresiasi efisiensi dan keamanan yang diberikan JICT.
“Kami terkesan dengan tingkat keamanan dan produktivitas pelabuhan di JICT. Semoga peningkatan layanan ini dapat berkontribusi positif bagi CMA CGM dan kapal-kapal yang bersandar di sini,” ungkapnya.
Seremoni kedatangan CMA CGM Kauri turut dihadiri oleh Presiden Direktur CMA CGM Indonesia Michel Azrak, Direktur Utama Subholding Pelindo Terminal Petikemas M. Adji, Chief Officer CMA CGM Kauri Oleksandr Kornov, serta perwakilan dari Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok.
Langkah strategis ini menegaskan posisi JICT sebagai terminal peti kemas utama di Indonesia, yang terus berinovasi dalam mendukung kelancaran arus logistik nasional maupun global. (ire djafar)