Maritim Indonesia – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa digitalisasi pemerintahan merupakan fondasi utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Hal ini ia sampaikan dalam Kuliah Umum Nasional bertema “Transformasi Digital Government Menuju Indonesia Emas 2045” di Universitas Pasundan (Unpas), Bandung, Rabu (4/6).
“Digitalisasi bukan sekadar tren atau gagah-gagahan. Tujuannya jelas, agar semua masyarakat bisa merasakan pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan transparan,” ujar Bima di hadapan ratusan mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Unpas.
Menurut Bima, membangun ekosistem digital pemerintahan harus dilakukan secara menyeluruh dan lintas sektor. Ia menekankan bahwa keberhasilan transformasi digital membutuhkan sinergi antarkementerian serta dukungan dari seluruh elemen bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau bicara target digitalisasi ke depan, setiap kementerian punya peran masing-masing. Ekosistemnya harus dibangun bersama,” tambahnya.
Meski pemerintah telah memiliki roadmap digitalisasi hingga 2045, Bima mengakui masih banyak tantangan yang harus diatasi. Di antaranya adalah kualitas sumber daya manusia, literasi digital, dan kesenjangan infrastruktur di berbagai daerah. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan program digital, terlepas dari pergantian kepemimpinan.
“Tantangan utama selain SDM adalah sustainability. Jangan sampai ganti pemimpin, berhenti juga teknologinya. Geser kepala dinas, selesai pula aplikasinya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bima mendorong generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk aktif mengambil peran dalam proses digitalisasi. Menurutnya, masa depan birokrasi yang modern dan responsif sangat bergantung pada kesiapan generasi penerus bangsa dalam menguasai teknologi dan berpikir inovatif.
“Kalau kalian nanti ditakdirkan menjadi birokrat, kalian harus siap. Skill dan teknologi akan terus berkembang, dan kalian harus bisa mengikutinya,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unpas Azhar Affandi menyambut baik kehadiran Wamendagri dan menyebut kuliah umum ini sebagai bentuk sinergi antara dunia akademik dan praktisi pemerintahan.
“Kegiatan ini membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan, sekaligus menanamkan semangat berkontribusi untuk bangsa,” ujar Azhar.
Dengan semangat menuju Indonesia Emas 2045, kuliah umum ini menjadi momentum penting untuk menguatkan komitmen bersama dalam membangun pemerintahan digital yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pelayanan publik yang unggul. (wulung)
– idj / idj –