Maritim Indonesia – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) sebagai salah satu anak perusahaan dibawah kluster bisnis multipurpose kargo (PT Pelindo Multi Terminal) berhasil meningkatkan kinerja operasional dengan melakukan bongkar muat kargo kendaraan (CBU, bus/truk, dan alat berat) yang ditangani hingga Juli 2025 sejumlah 641.746 unit, tumbuh 12,28% atau 70.223 unit secara (YoY). Selain kinerja kargo yang mengalami torehan solid, jumlah kunjungan kapal ke dermaga-dermaga yang dikelola IPCC hingga Juli 2025 tercatat 1.834 kunjungan melesat 212 kunjungan lebih banyak secara (YoY) atau 13,07%.
“Pencapaian kinerja operasi IPCC hingga bulan Juli Tahun 2025 yang solid dan bertumbuh sesuai dengan rencana pengembangan bisnis yang telah diimplementasikan dimana salah satunya dengan perubahan layout dan pola operasi untuk memaksimalkan kapasitas lapangan, digitalisasi sistem operasi (PTOS-C) yang terintegrasi sehingga dapat memberikan akurasi data ketersediaan lapangan yang pada ujungnya memberikan nilai tambah dan kepastian layanan bagi para pengguna jasa,” kata Roro Endah Dwi Liesly Puspita Sari, Sekretaris Perusahaan IPCC, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (31/8).
Lebih jauh disampaikan, pencapaian pada sektor kunjungan kapal yang lebih baik dari kinerja tahun lalu didorong oleh beberapa faktor diantaranya penambahan terminal satelit yang dikelola IPCC, serta meningkatnya aktivitas ekspor impor kendaraan di Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi nasional yang kompetitif ditengah dinamika global yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kontribusi eskpor dan impor kargo CBU yang salah satunya CBU berbasis BEV (Battery Electric Vehicle) mencatatkan peningkatan signifikan, hingga periode Juli 2025 IPCC melakukan aktivitas bongkar muat sejumlah 41.227 unit atau 565,91% atau 33.942 unit secara yoy dimana pada Juli 2024 membongkar 7.285 Unit.
“Total keseluruhan kargo CBU yang ditangani IPCC hingga periode Juli 2025, 8,12% adalah CBU berbasis BEV yang mayoritas didominasi brand asal Asia dan Eropa seperti BYD, Vinfast, AION, Volkswagen dan berbagai brand lainnya,” jelas Endah Dwi Liesly.
Dikatakan juga, IPCC terus membuktikan implementasi sistem terintegrasi menjadi bagian tak terpisahkan dalam membangun ekosistem logistik kendaraan khususnya bidang kepelabuhanan dibawah pengelolaan Pelindo selaku pengelola pelabuhan terbesar di Indonesia yang pada bulan Oktober nanti akan memperingati Hari Merger ke 4.
Untuk penanganan kargo Alat Berat, lanjutnya, secara konsolidasi sampai dengan bulan Juli 2025 sejumlah 18.588 unit tumbuh signifikan 34,29% YoY atau 4.746 unit lebih banyak. Terminal satelit Semayan, yang berada di Kota Balikpapan mencatatkan kinerja bongkar muat Alat Berat paling banyak yaitu 3.860 unit.
“Performansi kinerja operasional pada kargo truk/bus tercatat meningkat sebesar 24,40% yang totalnya mencapai 111.946 unit lebih banyak 21.959 unit secara YoY yang tercatat 89.987 unit,” ungkap Endah Dwi Liesly.
Menurutnya, pertumbuhan pada jenis kargo truk/bus turut dipengaruhi oleh semakin tingginya aktivitas pertambangan dan perkebunan sejalan dengan program pemerintah untuk swasembada energi dan pangan di tahun 2025.
Pada periode ini Terminal Satelit Semayang juga menjadi yang terbanyak dalam penanganan kargo truk/bus paling banyak yaitu 29.903 unit. Kinerja positif juga berhasil dicatatkan perseroan terhadap penanganan kargo CBU sampai dengan bulan Juli 2025 total sebesar 511.212 unit meningkat 36.918 unit atau 7,78% secara YoY.
“Peningkatan tersebut didominasi oleh impor dan ekspor kendaraan seiring dengan trend penggunaan BEV serta minat yang cukup tinggi diberbagai negara di Asia Tenggara, Asia Tengah dan Amerika Latin akan jenis-jenis mobil 2.000 cc kebawah buatan Indonesia,” tambah Endah Dwi Liesly.ipcc
“Kami akan terus membangun kolaborasi positif dengan berbagai stakeholder, transformasi bidang operasi dan pola bisnis serta implementasi sistem digital yang terintegrasi, diharapkan dapat menorehkan capaian positif dan memberikan kontribusi lebih baik bagi Indonesia dengan pajak dan dividen yang diberikan kepada negara dan pemegang saham,” pungkasnya. (ire djafar)