Maritim Indonesia – Insiden tubrukan kapal MV. Viet Thuan 56-05 dengan kapal MV. CSSC Yuan Jing terjadi di Perairan Selat Sunda, Banten pada Selasa (23/7). Tabrakan terjadi di sekitar area TSS Selat Sunda, yang merupakan jalur pelayaran internasional.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), Dit KPLP, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I Tanjung Priok menerima laporan tersebut melalui PUSKODAL PLP Tanjung Priok dari VTS Merak. Dilaporkan juga bahwa tubrukan kapal ada pada titik koordinat 05°44.352’S – 105°53.340’E (Utara TSS Selat Sunda).
Lebih jauh dilaporkan, insiden tubrukan terjadi pada 08.22 LT. MV. Viet Thuan 56 – 05 Berbendera Panama dan MV. CSSC Yuan Jing berbendera Hongkong Termonitor Tubrukan / Collision.
Berdasarkan keterangan, MV. Viet Thuan 56-05 sedang dalam pelayaran dari Singapura menuju Pelabuhan Panjang, Lampung, bertabrakan dengan MV. CSSC Yuan Jing yang sedang berlayar dari China menuju Geraldton, Australia.
Menerima laporan tersebut, dengan sigap Kepala Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok, Dr. Triono memerintahkan kapal Patroli KPLP KN.Trisula-P.111, penyidik PPNS, TIM SAR, TIM MARPOL untuk segera ke Lokasi kejadian atas perintah Dirjen Perhubungan Laut Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, M.Sc melalui Direktur KPLP Jon Kenedi, M.Mar.Eng.,M.M.
Tim KPLP tiba di lokasi langsung melakukan pertolongan, pengamanan, pemeriksaan terhadap kapal, ABK, dokumen kapal, kondisi keselamatan dan keamanan serta dampak pencemaran lingkungan laut dari kedua kapal yang bertubrukan tersebut. Petugas KPLP juga melakukan koordinasi dengan KSOP Bakauheni dalam pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti awal di lokasi kejadian sebagai bentuk tahap awal dalam penegakan hukum.
Berdasarkan informasi awal, MV. Viet Thuan 56-05 mengalami kerusakan pada bagian lambung depan, sedangkan MV. CSSC Yuan Jing mengalami kerusakan pada bagian lambung belakang. Kedua kapal tersebut telah berlabuh di area lego jangkar di utara Bakauheni Selat Sunda untuk menunggu proses investigasi dan pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan informasi, bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Insiden tubrukan kapal ini menyebabkan kerusakan pada kedua kapal yang terlibat. Selain itu insiden ini juga tidak berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak. Dalam hal ini pihak KPLP telah menyiapkan TIM dan peralatan Marpol untuk pencegahan dini.
“Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok akan terus memberikan informasi terbaru terkait perkembangan insiden ini,” kata Dr. Triono.
“Atas peristiwa tersebut, Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok masih terus melakukan proses Penyelidikan dan Penyidikan,” pungkasnya. (kha)
idj / idj