Maritim Indonesia — Dalam rangka meningkatkan kemampuan prajurit di bidang navigasi bawah air, Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menggelar Latihan Selam Navigasi TA 2025 yang dilaksanakan di perairan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan, Rabu (7/5/2025). Latihan ini menjadi bagian penting dari program pembinaan kemampuan prajurit dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan teknis selam navigasi sebagai salah satu kompetensi utama prajurit hidrografi.
Komandan Satuan Pembinaan dan Latihan (Dansatbinlat) Pushidrosal, Kolonel Laut (P) Jazim Aziz M. S.T., M.Tr.Hanla., bertindak sebagai Komando Operasional dan Kendali Operasional Latihan, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prajurit Pushidrosal dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan praktis navigasi bawah air.
“Latihan ini tidak hanya sebagai bentuk latihan teknis semata, tetapi menjadi momen penting dalam mendukung kesiapsiagaan personel untuk mendukung tugas-tugas Pushidrosal yang semakin kompleks ke depan,” ujar Dansatbinlat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelatihan ini digelar selama sepuluh hari, diikuti oleh 40 personel yang terdiri dari 13 orang panitia/penyelenggara/pendukung, 5 orang instruktur, 2 orang penilai/evaluasi, dan 20 orang peserta perwakilan dari satuan kerja (satker) jajaran Pushidrosal.
Adapun materi pelatihan mencakup pembelajaran teori dan praktik, baik di kelas maupun di lapangan. Materi teori meliputi pemahaman dasar tentang pentingnya navigasi bagi penyelam, faktor yang mempengaruhi perkiraan jarak, perhitungan waktu dan pemakaian udara, serta penggunaan alat ukur seperti tali ukur. Sementara itu, materi praktik mencakup navigasi alami, penggunaan kompas bawah air, komunikasi bawah air (UWT), pengambilan gambar bawah air, navigasi bawah air, hingga penyelaman malam hari di laut.
Latihan ini tidak hanya menguji ketangguhan fisik dan disiplin prajurit, namun juga menajamkan kemampuan berpikir taktis dan responsif di bawah tekanan, khususnya dalam kondisi terbatas dan lingkungan ekstrem bawah air.
Dansatbinlat Pushidrosal menyatakan harapannya agar seluruh peserta latihan mampu meningkatkan efektivitas dalam perencanaan penyelaman. “Peserta harus mampu menguasai metode memperkirakan jarak dengan kayuhan kaki, perhitungan waktu, serta memahami metode navigasi alami dan menggunakan kompas dengan akurat. Termasuk juga navigasi malam hari yang membutuhkan ketelitian dan kepatuhan pada prosedur keselamatan,” ungkapnya.
Latihan ini juga menekankan pentingnya standar zero accident selama pelaksanaan kegiatan, sejalan dengan budaya keselamatan kerja yang dijunjung tinggi oleh Pushidrosal.
Melalui pelatihan ini, Pushidrosal mempertegas komitmennya dalam membentuk prajurit yang profesional, adaptif, dan unggul dalam mendukung tugas-tugas hidro-oseanografi nasional dan internasional. (jagad)
idj / idj