
Maritim Indonesia – Merayakan satu dekade perjalanan yang penuh inovasi dan pencapaian, PTP Nonpetikemas, bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero), menandai ulang tahunnya yang ke-10 dengan semangat transformasi dan eksplorasi pasar baru. Dalam peringatan ini, PTP Nonpetikemas menegaskan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan melalui adopsi teknologi serta memperluas kontribusi terhadap perekonomian di berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menyampaikan apresiasi terhadap kinerja seluruh karyawan yang berperan penting dalam perjalanan perusahaan.
“Terima kasih atas pencapaian yang sudah diraih PTP Nonpetikemas selama satu dekade ini. Transformasi ini menjadi landasan perusahaan dalam memperluas ekspansi ke seluruh Indonesia,” ujar Indra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/11).
Sejalan dengan keyakinan ini, Komisaris Utama PTP Nonpetikemas, Prakosa Hadi T, turut menyatakan optimismenya.
“Transformasi di PTP Nonpetikemas mendorong kemajuan perusahaan dan membuka peluang besar untuk pengembangan usaha di berbagai wilayah. Manajemen berkomitmen untuk mengembangkan perusahaan hingga dapat mencapai visi beyond terminal,” ujarnya.

Perjalanan dan Transformasi Menuju Peningkatan Layanan
Berdiri sejak 10 Juli 2013 dan memperoleh izin sebagai Badan Usaha Pelabuhan pada 1 November 2014, PTP Nonpetikemas telah fokus menyediakan layanan kapal, barang, dan jasa lainnya. Dengan segmen bisnis layanan multipurpose, perusahaan kini mengelola 11 pelabuhan strategis di Indonesia, termasuk Tanjung Priok, Teluk Bayur, Ciwandan, Kijing, dan Pelabuhan Panjang, yang menangani beragam komoditas seperti curah kering, curah cair, dan kargo umum.
Salah satu pencapaian signifikan adalah penerapan Pelindo Terminal Operating System-Multipurpose (PTOS-M), yang memungkinkan peningkatan efisiensi operasional dan pengurangan waktu port stay—durasi waktu kapal berada di pelabuhan.
Dengan sistem ini, pelanggan menikmati pelayanan yang lebih cepat dan terstandar, serta mendapat kemudahan dalam memonitor pergerakan kapal, proses bongkar muat, dan efisiensi arus logistik, yang berdampak pada penurunan biaya operasional dan peningkatan keselamatan kerja.

Pada 2022, PTP Nonpetikemas juga melakukan restrukturisasi pemegang saham mayoritas dan memperkenalkan logo baru sebagai simbol komitmen untuk menjadi pemimpin dalam industri terminal nonpetikemas di Indonesia. Transformasi ini mencakup enam pilar utama, yakni proses bisnis, teknologi, HSSE (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan Hidup), infrastruktur, peralatan, dan pengembangan SDM. Di bidang HSSE, perusahaan menargetkan zero fatality sebagai komitmen terhadap keselamatan kerja.
Dukungan terhadap Program Pemerintah dan Pencapaian 2024
Pada 2024, PTP Nonpetikemas meraih sejumlah pencapaian strategis, seperti mendukung program Discovery Giant Well di WK Andaman, mengembangkan kualitas SDM operasional yang andal, dan turut berkontribusi dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk bongkar muat smelter grade alumina di Pelabuhan Kijing. Selain itu, perusahaan memperluas kegiatan shorebase di berbagai wilayah untuk memperkuat layanan di sektor energi dan sumber daya alam.
Komitmen Sosial dan Peran Aktif dalam Masyarakat
Sebagai bagian dari perayaan HUT ke-10, PTP Nonpetikemas meluncurkan program sosial “PTP Peduli Sosial” yang melibatkan peran aktif karyawan dalam Employee Social Responsibility (ESR). Melalui program ini, perusahaan memberikan santunan kepada 360 anak yatim dan piatu di seluruh cabang, menunjukkan kepedulian dan kontribusi nyata terhadap masyarakat sekitar.
Dengan tema “Transformation Beyond Terminal,” PTP Nonpetikemas berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, memperkuat kontribusi terhadap perekonomian nasional, dan menjadi mitra terpercaya bagi masyarakat dan pelanggan. (ire djafar)