Maritim Indonesia – Para profesional dari sektor kargo udara berkumpul di Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, Jakarta, pada 4-5 November 2024 untuk memperdalam pemahaman tentang penanganan barang berbahaya. Workshop bertajuk “IATA Air Cargo Day 2024 & Dangerous Goods Workshop” ini diselenggarakan oleh International Air Transport Association (IATA) bersama Dangerous Goods Specialist Association (DGSA).
Kegiatan yang dibuka oleh Capt. Sigit Hani Hadiyanto dari DG-DGCA Indonesia, bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam terkait regulasi keamanan internasional dalam penanganan kargo berbahaya. David Wee, Regional Cargo Manager Asia-Pacific IATA; Andre Majeres, Head E-Commerce and Cargo Operations IATA; dan Ben Firkins, Head Cargo Safety and Dangerous Goods IATA, menjadi pembicara utama yang berbagi pandangan mengenai standar keamanan.
Para ahli nasional seperti Capt. Sigit Hani Hadiyanto dari DGCA Indonesia turut mengisi sesi penting mengenai regulasi lokal dan tantangan industri saat ini dan masa yang akan datang.
Pada kesempatan yang sama Bardiyanto dari Direktorat Keamanan Penerbangan berkesempatan memaparkan tentang Cargo Security, tak ketinggalan materi-materi lain seperti Global Air Cargo trend, digitalisasi dan e-commerce menjadi diskusi yang menarik dalam workshop tersebut.
Muhammad Sutiyadi, Sekretaris Jenderal DGSA, menyampaikan bahwa isu utama yang dibahas dalam workshop ini adalah penanganan barang berbahaya, terutama lithium battery, yang semakin relevan dengan meningkatnya konsumsi global.
“Workshop ini memberi wawasan terbaru kepada peserta, sehingga dapat diterapkan dalam operasi kargo udara dan menjaga keselamatan logistik barang berbahaya,” jelasnya.
Para peserta aktif dalam berbagai sesi diskusi dan panel yang dipandu oleh moderator Poppy Zedra. Peserta juga akan memperoleh sertifikat partisipasi dari IATA dan DGSA atas partisipasi mereka mengikuti kegiatan Workshop ini.
Acara ini terlaksana berkat dukungan sponsor dan mitra, termasuk EDIFly, Cargo Flash, Wahana Multi Logistik, dan maskapai seperti Garuda Indonesia, Lion Air Group, Uni Air Cargo, serta Gapura Angkasa.
Dengan dukungan tersebut, workshop ini diharapkan dapat memacu praktik terbaik penanganan kargo Indonesia, khususnya penanganan kargo berbahaya. (ire djafar)