Maritim Indonesia — PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) menyelenggarakan kegiatan peningkatan pemahaman aplikasi SITOLAUT dalam upaya memperkuat kualitas distribusi logistik nasional. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih mendalam kepada para stakeholder tentang manfaat dan fungsi SITOLAUT, sekaligus mendorong masukan konstruktif guna perbaikan aplikasi di masa depan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direktur Barang dan Tol Laut PELNI Kokok Susanto, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Dr. Hartanto, perwakilan Kementerian Perhubungan dan lebih dari 200 shipper yang berasal dari seluruh Indonesia yang terlibat dalam program tol laut.
Aplikasi SITOLAUT hadir sebagai solusi pemerintah untuk memantau dan mengelola distribusi logistik yang terintegrasi, khususnya untuk wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar), dengan subsidi program tol laut. Sistem ini dirancang untuk meminimalkan kesenjangan harga kebutuhan pokok di berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Barang dan Tol Laut PELNI Kokok Susanto, menegaskan pentingnya pengembangan berkelanjutan terhadap aplikasi ini.
“SITOLAUT tidak hanya menjadi alat bantu transaksi, tetapi juga pilar utama yang mendukung kelancaran distribusi logistik secara efisien dan transparan,” ungkap Kokok.
Aplikasi SITOLAUT memungkinkan consignee, shipper, supplier dan operator pelayaran untuk bertransaksi secara transparan, memantau proses pengiriman, menangani pengaduan hingga mengakses laporan distribusi barang secara real-time.
“Kegiatan ini menjadi ruang penting bagi para stakeholder untuk menyampaikan masukan demi pengembangan fitur yang lebih relevan dengan kebutuhan pengguna,” tambah Kokok.
Sebagai BUMN transportasi laut, PELNI terus memainkan peran strategis dalam menjaga konektivitas nasional. Selain melayani angkutan penumpang, PELNI juga aktif dalam distribusi logistik melalui program tol laut sebagai bagian dari komitmennya terhadap pemerataan ekonomi nasional.
Pada tahun 2024, PELNI melayani 8 trayek tol laut dan 32 pelabuhan singgah dengan total produksi mencapai 12.429 TEUs. Sementara pada tahun 2025, trayek penugasan tol laut PELNI tetap berjumlah 8 trayek dengan jumlah pelabuhan singgah meningkat menjadi 33.
Dalam menjalankan penugasan tol laut dari Pemerintah, sebagaimana arahan Kementerian BUMN, PELNI menjalankan operasionalnya secara transparan dan profesional dengan memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik. (ire djafar)