Perlu Ubah Ketentuan Perdagangan untuk Tambah Devisa Hingga USD 100 Miliar

- Pewarta

Tuesday, 2 May 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterangan foto: Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi.

Maritim Indonesia — Perlambatan ekonomi dan ancaman resesi global memang mempengaruhi ekonomi Indonesia, termasuk terhadap nilai ekspor dan impor Indonesia pada periode Agustus 2022 s.d. Februari 2023.

Namun demikian, nilai ekspor dan impor Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan pada Maret 2023. Nilai ekspor mencapai USD 23,50 miliar atau naik 9,89 persen, sementara nilai impor mencapai USD 20,59 miliar atau naik 29,33 persen dibanding Februari 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu dinyatakan Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi berdasarkan analisis atas data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 17 April lalu.

Data BPS sebelumnya menunjukkan ekspor dan impor Indonesia mengalami kecenderungan peningkatan yang signifikan pada periode 2020-2022. Pada tiga tahun tersebut, nilai ekspor Indonesia berturut-turut sebesar USD 163,19 miliar, USD 231,61 miliar, dan USD 291,98 miliar. Sementara, nilai impor Indonesia pada tiga tahun itu berturut-turut sebesar USD 141,57 miliar, USD 196,19 miliar, dan USD 237,45 miliar.

Setijadi menjelaskan peningkatan ekspor dan impor itu menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi dan industri Indonesia. Hal itu juga mempengaruhi peningkatan aktivitas sektor logistik, baik domestik maupun internasional.

Deputy Division Head of Samudera Indonesia Research Initiative (SIRI) Rifka Hidayat.
Deputy Division Head of Samudera Indonesia Research Initiative (SIRI) Rifka Hidayat.

Ketentuan (Term) Perdagangan

Deputy Division Head of Samudera Indonesia Research Initiative (SIRI) Rifka Hidayat mengatakan kenaikan nilai ekspor dan surplus neraca ekspor-impor tersebut semestinya memberikan tambahan kontribusi devisa bagi Indonesia dalam aspek logistik dan pengapalannya.

Pemahaman prinsip “shipping follows the trade” masih berlaku dalam penentuan oleh siapa penunjukan kapal dan logistics arrangement-nya apakah oleh pihak eksportir dan importir Indonesia atau pihak luar negeri. Hal ini tentu didahului oleh term perdagangan internasional yang disepakati antara pihak eksportir dan importir.

Rifka menyatakan fakta selama ini porsi pengapalan dan pengaturan logistik dalam kegiatan ekspor dan impor dilakukan oleh pihak asing mengakibatkan akumulasi nilai transaksi atas biaya kegiatan tersebut dinikmati oleh pihak asing sehingga porsi devisa tidak masuk ke Indonesia.

Jika biaya logistik antar negara bervariasi sebesar 10%-20% dari nilai ekspor dan impor Indonesia serta dilakukan perubahan ketentuan ekspor (dari FOB menjadi CIF, CFR, dan DAP) dan ketentuan impor (dari DAP, CIF, dan CFR menjadi FOB) maka pada tahun 2022, misalnya, diproyeksikan tambahan devisa yang bisa masuk dan dinikmati oleh Indonesia sekitar USD 52,94-105,88 miliar.

Rifka menjelaskan sejumlah upaya untuk memaksimalkan penerimaan devisa Indonesia dari sektor penyelenggaraan transportasi, pengapalan, dan logistik, yaitu sosialisasi dan pelatihan tentang international commercial term, meningkatkan kemampuan eksportir dan importir indonesia, mendorong kepemilikan armada kapal bagi perusahaan pelayaran nasional, serta meminimalkan kekhawatiran dan risiko melalui arbitrase lokal.

(ire djafar)

 

Berita Terkait

Zero Defect, Full Impact: Kuasai Panggung TMMIN 2025 IPCC Buktikan Peningkatan Kompetensi SDM
Fundamental Kuat, IPCC Bagikan Dividen Tinggi dan Targetkan Ekspansi Internasional
Pelatihan CTO TTL: Menjawab Tantangan Industri Logistik Masa Depan
Meningkat Layanan Ekspor Palembang-Singapura, IPC TPK Tambah Armada Baru
KMP Jatra II Layani Nias: ASDP Dorong Geopark Dunia dari Barat Nusantara
Libur Sekolah, PELNI Ajak Ratusan Siswa SD Keliling Kapal di Tanjung Priok
Komitmen Sosial Pelindo: Dorong UMKM Lokal Adaptif dan Inklusif
Pelabuhan Masa Depan di Timur Indonesia: MNP Buka Pintu Kolaborasi Internasional

Berita Terkait

Monday, 23 June 2025 - 04:28 WIB

Zero Defect, Full Impact: Kuasai Panggung TMMIN 2025 IPCC Buktikan Peningkatan Kompetensi SDM

Saturday, 21 June 2025 - 15:24 WIB

Fundamental Kuat, IPCC Bagikan Dividen Tinggi dan Targetkan Ekspansi Internasional

Saturday, 21 June 2025 - 08:29 WIB

Pelatihan CTO TTL: Menjawab Tantangan Industri Logistik Masa Depan

Saturday, 21 June 2025 - 03:44 WIB

Meningkat Layanan Ekspor Palembang-Singapura, IPC TPK Tambah Armada Baru

Friday, 20 June 2025 - 09:21 WIB

KMP Jatra II Layani Nias: ASDP Dorong Geopark Dunia dari Barat Nusantara

Berita Terbaru