Maritim Indonesia – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 mengadakan Workshop Analisa dan Implementasi Perhitungan Social Return on Investment (SROI) selama tiga hari, dari tanggal 6 hingga 8 November 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Horison Ultima Bhuvana Ciawi Bogor dan diikuti oleh 35 peserta yang merupakan pelaksana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari 12 cabang Pelindo Regional 2.
Acara ini dihadiri oleh Regional Division Head Pelayanan SDM dan Umum Pelindo Regional 2, Dian Vegawati, dan Plt. Senior Manager Hukum dan Hubungan Masyarakat Pelindo Regional 2, Astrid Unggul Pawestri.
Dalam sambutannya, Dian Vegawati menyampaikan bahwa pelatihan SROI ini bertujuan meningkatkan tata kelola perusahaan dengan memberikan pengetahuan kepada para pengelola TJSL tentang perencanaan dan evaluasi program yang baik dan efektif.
“Perusahaan menyadari pentingnya menjalankan TJSL dan mengevaluasi keberhasilan programnya, tidak hanya dari jumlah program yang dijalankan, tetapi juga dari efektivitas dan dampak nyata yang dihasilkan,” ujar Dian.
Pelatihan SROI ini dimaksudkan untuk mengukur, mengelola, dan memperkuat dampak program TJSL, memastikan manfaatnya dapat memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi potensi bagi generasi mendatang.
Sementara itu, Astrid Unggul Pawestri menambahkan bahwa ini merupakan kali pertama Workshop SROI digelar di Regional 2, dan harapannya ilmu dari pelatihan ini dapat diimplementasikan oleh seluruh pelaksana TJSL.
Workshop ini juga menghadirkan Lestari Foundation sebagai narasumber, yang membekali peserta dengan materi mengenai Theory of Change, perhitungan dampak melalui SROI, serta dimensi-dimensi lingkungan yang relevan.
Selain materi teori, peserta juga diajak untuk melakukan simulasi perhitungan SROI berdasarkan program-program yang telah dijalankan di masing-masing cabang. Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk menerapkan SROI dalam kegiatan TJSL guna memperkuat tata kelola perusahaan.
Ringga Ginanjar, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan manfaat dari pelatihan ini bagi perencanaan dan evaluasi program TJSL ke depan.
“Ilmu yang didapatkan sangat bermanfaat dan akan kami implementasikan untuk pelaksanaan TJSL mendatang,” ungkap Ringga. (ire djafar)